Gue gak ngerti apa kankernya
geser, meluas ke bagian kiri, atau gimana. Gue merasa lebih baik kaki kanan gue
yg sakit daripada yg kiri karena kaki kanan gue kan masih agak pincang, jadi
tumpuan gue ke kaki kiri. Lah, kalo kaki kiri gue sekarang sakit gue jalan pake
apa? Gue pantas khawatir. Gue takut gak bisa jalan. Gue gak mau pake tongkat
lagi! Bahkan kursi roda sekalipun. Meski gue gak bisa lari, pincang gak masalah
buat gue. Asal gue bisa jalan diatas kedua kaki gue tanpa bantuan siapapun atau
apapun.
Lagipula gue ngerasa
sakitnya kaki kiri ini ngelebihin sakit yg gue rasa di kaki kanan. Lutut
belakang kaki kiri gue rasanya kayak di silet terus diputer sampe nyaris putus.
Nyeri BANGET. Jangan lo kira pegelnya kayak habis marathon naik turun tangga. Itu gak seberapa sama yg gue rasain
sekarang (nb: habis nulis ini tiba-tiba gue mutah dua kali. Ya Tuhaaan! Gue
merasa gue bener-bener lagi sekarat T_T).
Terus paha belakang kiri dan
pantat kiri gue rasanya pegel campur nyeri. Gue coba nahan tapi gue gak
sanggup. Gue nangis. Rasa sakit ini sukses bikin gue memohon kematian dalam
hati walaupun gue sendiri takut.
Karena sebanyak apapun gue mengeluh, sekeras apapun gue menangis dan
menjerit, jauh di dalam hati gue, gue gak ingin menyerah.
Orangtua gue jadi khawatir
sama keadaan gue. Bapak pengen gue melakukan scanning pas cek up Jumat ini buat tau apakah kankernya mengalami
perbesaran tapi dokter bilang jadwal gue scan
itu bulan Juni karena Desember kemaren gue baru aja di scan. Gue gak tau apa gue bisa bertahan dengan rasa sakit ini sampe
bulan Juni.
Anyway,
tanggal 14 Juni nanti gue ulang tahun yg ke-20. Apa gue masih bisa ngerayain
ulang tahun gue yg ke-20 dirumah ya? Gue gak mau di hari ulang tahun, gue
berada di rumah sakit! Gue benci rumah sakit :’( gue selalu bermimpi buruk sejak
gue opnam disana.
Sakit yg sedang gue alami
ini ngebuat gue teringat sama puisi yg diambil dari buku Chicken Soup for the Soul. Gue gak tau buku yg mana karena gue liat
di catetan temen sekamar kos gue dulu. Puisinya bagus banget. It’s about life. Gue pernah publikasiin
ini di facebook sebelum gue sakit dan
beberapa temen gue tag didalemnya.
Jadi, mungkin aja diantara lo, lo udah pernah baca.
gue catet puisinya di buku harian gue juga
Gue bela-belain bangun dari
tempat tidur, duduk di depan komputer buat nulisin ini di blog. Semoga lo suka :’)
Tentang Hidup
Taken from “Chicken Soup for the Soul” book
Hidup
ini bukan tentang mengumpulkan nilai
Bukan
tentang berapa banyak orang yg menelfonmu
Dan
juga bukan tentang siapa pacarmu
atau orang
yg belum kamu pacari
Bukan
tentang siapa yg telah kau cium
Olahraga
apa yg kau mainkan
atau pemuda
atau gadis mana yang menyukaimu
Bukan
tentang sepatumu atau rambutmu
atau warna
kulitmu
atau tempat
tinggalmu
atau
sekolahmu …
Bukan
juga tentang nilai-nilai ujianmu,
uang,
baju,
atau
perguruan tinggi yg menerimamu
atau
tidak menerimamu
Hidup
ini bukan tentang apakah kau memiliki banyak teman
atau apakah
kau seorang diri
Dan
bukan tentang apakah kau diterima
atau tidak
diterima oleh lingkunganmu
Hidup bukanlah tentang itu …
Namun
hidup ini adalah tentang siapa yg kau cintai
dan kau
sakiti
Tentang
bagaimana perasaanmu
tentang
dirimu sendiri
Tentang
kepercayaan, kebahagiaan,
dan welas
asih
Hidup
adalah tentang menghindari rasa cemburu,
mengatasi
rasa tak peduli dan membina kepercayaan
Tentang
apa yg kau katakan dan kau maksudkan
Tentang
menghargai orang apa adanya
dan bukan
karena apa yg dimilikinya
Dan yg terpenting …
Hidup
ini adalah memilih untuk menggunakan hidupnya
untuk
menyentuh hidup orang lain
dengan
cara yg tak bisa digantikan dengan cara lain
Hidup
adalah tentang pilihan-pilihan itu …
1 komentar:
Senang juga membaca puisi itu. Sudah lama tidak membuat puisi. Mungkin lagi asyik berpantun ria...
Salam kenal.
Post a Comment